Palembang,- Medianews.co.id,- Wahyudi (45), seorang inovator yang bekerja di Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, telah mengharumkan nama kota ini di tingkat nasional.
Setelah melakukan riset selama 5 tahun dengan memanfaatkan limbah ruminansia dan limbah darah sapi dari RPH, Wahyudi berhasil meraih juara kedua dalam ajang perlombaan Teknologi Tepat Guna (TTG) unggulan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa PTT di Bandar Lampung, pada Rabu, 7 Juni 2023.
Wahyudi menjelaskan bahwa inovasinya untuk memanfaatkan limbah RPH ini berawal dari keluhan masyarakat terkait pembuangan limbah RPH ke sungai. Limbah ini menyebabkan air sungai menjadi berbuih dan keruh, sehingga sebagai respons terhadap keluhan tersebut, Wahyudi menciptakan inovasi ini. Saat ini, berkat inovasinya, sungai menjadi bersih.
Yudi menambahkan bahwa ia pertama kali mengikuti Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kota Cilegon dengan semangat coba-coba, dan Alhamdulillah berhasil meraih Juara Pertama. Selanjutnya, Bappedalitbang Kota Cilegon mewakilinya untuk mengikuti perlombaan TTG tingkat Provinsi yang diadakan di Tangerang Selatan pada bulan Mei 2023. Ternyata, perwakilan dari Kota Cilegon ini berhasil meraih juara pertama tingkat Provinsi Banten.
Berkat prestasinya tersebut, teknologi unggulan Wahyudi kemudian diikutsertakan dalam kompetisi tingkat nasional. Akhirnya, ia berhasil meraih juara kedua di tingkat nasional dan menerima penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat senang atas raihan penghargaan ini. Dimana, saya juga dapat mengharumkan nama Kota Cilegon di tingkat Provinsi Banten maupun di tingkat nasional dengan inovasi ini,” ujar Wahyudi.
Wahyudi menambahkan, bahwa Inovasinya tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, sehingga dirinya berharap prestasinya tersebut dapat menginspirasi generasi muda untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan.
Maka atas raihan penghargaan tersebut, dirinya diganjar dengan hadiah berupa uang binaan sebesar Rp 20 Juta rupiah.
“Hadiah ini, insyaallah akan saya pergunakan untuk mengembangkan inovasi yang telah saya lakukan, agar dapat lebih baik lagi.” Pungkas Wahyudi.