Limbah Kayu Ditangan Herman Disulap Menjadi Souvenir Miniatur Kapal

86

Serang,- Medianews.co.id,- Dilihat dari sudut pandang kebanyakan orang, limbah tidak memiliki nilai khusus untuk mendapatkan manfaat bagi lingkungan sosial. Malah, limbah akan merusak keindahan lingkungan itu sendiri.

Akan tetapi beda halnya dengan pengrajin kayu limbah peti kemas yang bisa menyulap menjadi berbagai macam souvernir miniatur dengan mengangkat Ikon Banten.

Pengrajin souvernir miniatur Herman menjelaskan awal memulai usaha kerajinan miniatur dengan konsep limbah kayu peti kemas pada tahun 2017, dimana sebelumnya hanyalah pembuat mebel dan kusen pada umumnya. Adanya bantuan program CSR dari PT. Indah Kiat Serang (APP Sinar Mas) berupa pembinaan dan pemberian bakan baku limbah kayu menjadi pendorong semangat perubahan tersebut.

“Ini program CSR PT. Indah Kiat Serang, dari awal saya dibantu oleh perusahaan dengan memberikan bahan baku, limbah kayu peti kemas, showroom sampai dengan pemasaran, karena program ini mendorong UMKM agar terus bangkit meskipun terdampak pandemi COVID-19,” jelas Herman saat ditemui di tempat produksi di Jalan. Ciptayasa KM.02 Kampung Kadikaran, Desa Kadikaran, Ciruas Kabupaten Serang, Banten, Kamis (2/5/2022).

Baca juga  Aceh Barat Terima WTP ke-9 Kali Secara Beruntun

Herman menyebut saat pendemi COVID-19 pemesanan souvernir mengalami penurunan 80 persen. Akibat ditiadakan acara – acara resmi, karena oleh pemerintah tidak diperbolehkan untuk di gelar.

“Souvernir ini kan banyak di pesan oleh perusahaan, pernikahan maupun acara lainya, jadi pada saat pandemi COVID-19 mengalami penurunan drastis, akan tetapi pada tahun 2021 sudah mulai stabil atau bangkit kembali,” tuturnya.

Menurutnya, ada 150 souvernir yang dibuatnya, salah satunya pernah digunakan saat konferensi PBB.

“Seperti miniatur kapal, sepeda ontel, golok ciomas, jam kayu, gantungan kunci, kotak tisu, menara mercusuar, menara banten lama serta diorama kayu. Souvernir yang banyak diminati kotak tisu,” ucapnya.

Adapun untuk harga mulai dari Rp5 ribu hingga Rp2 juta sesuai ukuran dan jenis souvernir.

“Untuk pemasarannya sudah ke dalam maupun luar wilayah Banten yakni di perusahaan-perusahaan, Banten, Jakarta dan Bali serta onilne Shop,” ungkapnya.

( Anna/ red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini