Ratusan Pelajar Di Kabupaten Serang Mendapatkan Kacamata Gratis Dari Kegiatan CCSR Perusahaan

23

Kabupaten Serang, – Medianews.co.id,- Pemerintah Kabupaten Serang bersama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Serang Mills dan Perkumpulan Lions Indonesia Distrik 307-A1 melakukan kegiatan CSR di akhir tahun 2022 dalam program bantuan kacamata gratis untuk siswa SD dan SMP di Sekolah SMP Negeri 1 Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Senin (12/12/2022).

Humas IKPP Serang, Dani Kusumah mengungkapkan program ini bersinergi dengan Perkumpulan Lions Indonesia Distrik 307- A1, guna membantu anak-anak sekolah yang mengalami gangguan penglihatan.

“Kita melihat kondisi anak-anak sekolah SD dan SMP di wilayah Kecamatan Kragilan, ada beberapa siswa yang mengalami gangguan penglihatan akibat sering main handphone, komputer dan lain sebagainya,” ungkap Dany.

Menurutnya, apalagi sejak COVID-19 belajar daring wajib menggunakan handphone hingga zaman sekarang. Itu menjadi kebutuhan utama sekolah dan tanpa disadari terganggu kepada penglihatannya. Maka dari itu kita bersama-sama memberikan bantuan kacamata gratis untuk 300 siswa SD dan SMP.

Direktur PT Indah Kiat Serang Heppy Moiras mengatakan kerjasama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Serang Mills dan Perkumpulan Lions Indonesia Distrik 307-A1 sudah dua kali dari tahun 2021 dan akhir 2022.

Baca juga  Anak Indonesia Ciptakan Robot Catur MIRA Penantang Grand Master

“Kita kerjasama sudah dua kali di tahun 2021 sebanyak 272 siswa dan sekarang tahun 2022 sebanyak 300 siswa,” terang Heppy.

Heppy menyebut, sebanyak 32 sekolah, hanya siswa kelas 5 yang diprioritaskan melakukan pemeriksaan mata, karena mereka akan naik ke kelas 6.

Sementara itu, Gubernur Distrik Perkumpulan Lions Indonesia Distrik Reiny Z Arifin menambahkan ribuan siswa SD yang kita periksa apabila ada siswa yang memerlukan kacamata akan kita berikan secara gratis, karena kesehatan mata itu adalah salah satu fokus utama dari Lion Klub.

“Itu biasanya kurang lebih 25 persen yang kita periksa rata rata memerlukan kacamata bahkan mereka sering kali tidak memahami bahwa mereka perlu kacamata, dianggapnya mereka kurang pinter atau daya tangkapnya lemah. Tetapi masalahnya hanya tidak bisa melihat papan tulis,” tambah Reiny

Reiny menyebut salah satu penyebab gangguan penglihatan yaitu kurang gizi atau kebanyakan main handphone apalagi pas era pandemi, serta dari faktor keturunan.

“Tentunya bukan hanya pemeriksaan mata, kita juga harus melakukan sosialisasi tentang bagaimana merawat mata agar selalu sehat,” tutupnya.

( Ana/red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini