Penulis: Aramintya Clarissa Putri*
Partai komunis Tiongkok didirikan oleh Chen Duxiu dan Li Dazhao pada tahun 1921. Partai ini sudah bepengaruh lebih dari 100 tahun yang sudah menguasai negara China yang melahirkan kepemimpinan ternama dinegara itu. PKT sudah mendominasi setiap sudut di china setelah mengusir pemerintahan nasionalis Kuomintang dari negara tiongkok. Namun, PKT mendapatkan masalah yaitu para petinggi memiliki perbedaan pendapat yang Dimana harus ada revolusi baru tetapi harus masih ada nilai-nilai komunisnya. Sejak saat itu, walaupun china mendapatkan revolusi, China terus menerus menggunakan system komunisnya dipemerintahanya. Sekarang komunisme masih berpegang teguh dalam pemerintahan Xin Jinping.
Kepemimpinan partai komunis Tiongkok (PKT) di bawah Xi Jinping telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam Pembangunan ekonomi dan pengaruh internasional. Sejak reformasi yang dimulai pada akhir 1970-an, China telah bertransformasi dari ekonomi agraris menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Pendekatan “sosialisme dengan karakteristik China,” yang diperkenalkan oleh Deng Xiaoping, memungkinkan integrasi elemen kapitalisme ke dalam struktur sosialisme, menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Menurut laporan Bank Dunia, lebih dari 760 juta orang telah keluar dari kemiskinan berkat reformasi ini, menjadikannya salah satu pencapaian paling signifikan dalam sejarah pembangunan global Dalam konteks ini.
Ada beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan untuk memahami kesuksesan dan manfaat yang dihasilkan oleh model Pembangunan china. Para warga China masih menganggap China adalah negara komunis tetapi untuk ekonomianya adalah kapitalis yang Dimana masih bisa dibebaskan kepada masyarakatnya untuk menjual belikan barang-barang yang mereka buat. Para pengusaha China memiliki pemikiran yang cerdas yang selalu memberikan produk yang Dimana-mana selalu dibutuhkan diberbagai macam negara.
Ekonomi china selalu menjadi pesaing oleh negara-negara lainnya seperti amerika. Walaupun dengan adanya komunis di china, china tidak ketinggalan dalam zaman moderan ini. Pengeksporan China banyak sekali dari fashion, barang rumah tangga, elektronik, makanan, alat kecantikan dan hp.
China menjualkan suatu barang dengan sangat murah yang membikinkan ekonomi menajadi berkembang pesat untuk negaranya. Tetapi china kini menjadi pemimpin dalam sektor teknologi, dengan Perusahaan-perusahaan seperti huwaei, Xiaomi, Alibaba yang mendominasi pasar global dan banyak peminat pembeli. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan status ekonomi china tetapi juga memperkuat posisinya sebagai inovasi di bidang tekonologi, termasuk pengembangan teknologi 5G dan e-commerce.
China memiliki mobilisasi sumber daya yang luar biasa SDA maupun SDM. China memiliki kemampuan membuat dan mengeksekusi rencana Pembangunan multi-tahun yang Dimana bisa membangunkan infrastruktur dengan cepat. China memiliki Kerja sama antar negara tanpa mengganggukan siklus politik. China memiliki para investor public dalam skala besar untuk memenuhi Perusahaan-perusahaan yang membutuhkanya.
China kini juga menjadi salah satu kreditor terbesar di dunia, terlibat aktif dalam restrukturisasi utang negara-negara berkembang. Dengan posisi ini, china memiliki pengaruh signifikan dalam negoisasi utang internasional dan dapat berperan sebagai penyelamat bagi negara-negara yang menghadapi kesulitan finansial. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan ekonomi domestic, pengaruh global china tetap kuat dan terus berkembang.
China juga mempromosikan model Pembangunan yang berbeda dari model barat, yang menekankan control negara atas ekonomi dan Masyarakat. Ini menarik perhatian banyak negara berkembang yang mencari alternatif dan model kapitalis tradisional. Dengan memanfaatkan soft power melalui budaya dan institusi seperti institusi konfusius, organisasi ini adalah nirbala yang bertujuan untuk mempromosikan Bahasa dan budaya tionghoa serta memfasilitasi pertukaran budaya. china berusaha untuk mengekspor model tata Kelola ini keseluruh dunia.
China telah mengambil peran aktif dalam mendukung Pembangunan negara-negara berkembang terutama di Indonesia. Walaupun pada tahun 1967, Indonesia dan china mengalami putusnya diplomatic namun pada tahun 1990 china dan Indonesia Kembali menjalin komunikasi. Pada tahun 2014 saat menjabatnya presiden Jokowi dodo untuk memfokuskan pemerintah Indonesia pada Pembangunan infrastruktur semakin mendorong masuknya investasi china.
Melalui inisiatif seperti belt and road initiative(BRI), China menawarkan investasi dan infrastruktur yang mendukung modernisai tanpa syarat politik yang ketat. Ini memberikan alternatif bagi negara-negara yang mungkin merasa tertekan oleh model Pembangunan barat. Indonesia juga memiliki peningkatan dalam impor dari china yaitu 28,34%. Banyak sekali barang-barang yang dari china yang digunakan di Indonesia terutama fashion dan tekonologinya. Dengan gaya-gaya yang sangat modern banyak sekali para warga Indonesia yang terpicu oleh barang-barang tersebut. Pada zaman Jokowi juga membuat proyek-proyek besar seperti Pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung yang didanai oleh china.
China juga memegang infrastrukur dalam perkembangan di Indonesia, banyak Perusahaan china yang berdiri di Indonesia sebagai tanda kerja sama Indonesia dengan china yang Dimana menggampangan sekali china mengimporkan barang-barang mereka ke Indonesia yang membuat ekonomi di Indonesia dan china berkembang. Contoh dalam Pembangunan infrastruktur kepada Indonesia adalah Pembangunan jalan tol yang Dimana bekerja sama oleh china untuk pembangunannya yang alat-alat mereka terbuat oleh china.
Namun, ketergantungan yang semakin besar terhadap investasi china juga menimbulkan masalah. Yaitu, kritikan terhadap projek-projek yang didanai oleh china sering kali mengabaikan aspek lingkungan dan sosial di sekitar. Selain itu memungkinkan budaya asli Indonesia yang tertelan oleh budaya-budaya chin ajika tidak dikelola dengan baik.
PKT juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dan Pembangunan damai. Dalam forum internasional,pemimpin china menegaskan komitmennya untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan, yang mencerminkan pendekatan kolaboratif terhadap tantangan global seperti ketidak stabilan ekonomi di dunia dan cara mengatasinya.
Kesuksesan Pembangunan china dibawah PKT tidak hanya terlihat dari pertumbuhan ekonominya tetapi juga dari dampak positifnya terhadap negara lain melalui dukungan Pembangunan dan kerja sama internasional. Meskipun terdapat kritik terhadap model politinya, kemampuan china untuk mengangkat jutaan rakyat dari kemiskinan sambil berperan aktif di panggung global menunjukkan bahwa pendekatan unik mereka dapat memberikan manfaat yang luas, baik bagi rakyat maupun Masyarakat ineternasional secara keseluruhan.
*Penulis adalah mahasiswa pengantar ilmu politik,prodi kom, FISIP Untrirta