Cilegon,- Medianews.co.id,– Rufaji Zahuri, Selaku Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon menegaskan pentingnya hubungan baik Antara dunia industri di pesisir laut dan nelayan, Dalam konferensi pers yang diadakan di kantor HNSI Kota Cilegon pada Rabu, 13 November 2024, Rufaji Zahuri mengungkapkan rasa terima kasih kepada media yang hadir.
Rufaji Zahuri, Ketua HNSI Kota Cilegon Menyampaikan menjelaskan bahwa dalam aksi di PT Dover Chemical, mereka tidak mengerahkan nelayan secara langsung Namun, solidaritas muncul di antara nelayan, terutama dari keluarga yang merasa terdampak Meskipun aksi dibatasi, sekitar 15% dari total 217 kapal hadir, dengan total personil mencapai 1000 orang.
Rufaji Zahuri Selaku Ketua HNSI Kota Cilegon menekankan bahwa aspirasi nelayan perlu disampaikan kepada manajemen PT Dover Chemical. Dia berharap perusahaan memahami regulasi yang berlaku untuk mencegah penutupan informasi. Selama 40 tahun, nelayan merasa diabaikan oleh perusahaan, termasuk dalam program CSR. PT Dover Chemical mengakui hal ini dan meminta maaf.
Tuntutan Aksi
HNSI mengeluarkan beberapa tuntutan terhadap PT Dover Chemical:
1. Menghargai pemanfaat pesisir kelautan Kota Cilegon.
2. Menjalankan regulasi lingkungan hidup.
3. Mematuhi regulasi tentang kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut.
Rufaji Zahuri, Selaku Ketua HNSI berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi perusahaan lain untuk lebih memperhatikan nelayan.
Rufaji Zahuri Selaku Ketua HNSI Kota Cilegon juga menekankan pentingnya Perdanya ini sudah ada perda perlindungan nelayan, yang belum ada dan harus dibentuk itu PerWal-nya, dan harus dibentuk kembali dinas Kelautan dan Perikanan di pemkot cilegonyang melindungi nelayan serta harapan terhadap walikota Cilegon yang baru.
Rufaji Zahuri Selaku Ketua HNSI Kota Cilegon mengatakan dengan optimisme bahwa semua pihak akan saling menghargai dan memperkuat kerja sama demi kesejahteraan bersama, ” Tutur nya.
Agus Machyudin,Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan HNSI Kota Cilegon, menyoroti panjang pesisir Kota Cilegon yang mencapai 25 kilometer, mulai dari Labuan Paku Muara hingga Tanjung Pujut Suralaya.
Agus Machyudin, menekankan perlunya perhatian industri terhadap nelayan setempat, dengan contoh kasus PT Dover Chemical yang berdampak negatif.
Agus mengimbau industri di sekitar pangkalan nelayan untuk memenuhi kebutuhan mereka, termasuk menyediakan kolam untuk perahu. Ia menegaskan bahwa nelayan adalah mitra industri yang penting, seringkali menjadi yang pertama mendeteksi pencemaran di laut.
Agus Machyudin, menekankan bahwa kesejahteraan nelayan harus menjadi prioritas. Ia berharap nelayan bisa bersatu dan berkolaborasi, mengingat peran mereka dalam menjaga lingkungan laut dan keberlangsungan industri. Pengabaian terhadap kebutuhan nelayan, menurutnya, dapat berdampak buruk bagi semua pihak, ” Tutup nya Agus Machyudin, Selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan HNSI Kota Cilegon
Novaldo/Red*